Monitor Defibrilator Biphasik Bedah Dengan Mode Manual/AED, EKG & Siap Ruang Operasi

Monitor Defibrillator Biphasik Bedah Dengan Mode Manual/AED, EKG & Siap Ruang Operasi

Fitur Monitor Defibrillator Biphasik Bedah:

1. Kontrol Klinis Langsung (Mode Manual & AED)

Perangkat ini menawarkan fungsionalitas ganda penting untuk ruang operasi. Mode Manual memberi ahli bedah atau ahli anestesi kontrol yang tepat dan ahli atas energi dan waktu untuk kardioversi tersinkronisasi, sementara Mode AED tersedia untuk defibrilasi cepat dan terarah oleh staf lain dalam situasi henti jantung yang tak terduga.

2. Dioptimalkan untuk Lingkungan Berisiko Tinggi (Siap Ruang Operasi)

Desainnya secara eksplisit disesuaikan untuk lingkungan Bedah. Ini berarti unit kemungkinan kuat, tahan terhadap cairan OR umum, dirancang untuk penyebaran cepat pada kereta dorong darurat, dan mampu berfungsi dengan andal meskipun ada potensi gangguan elektromagnetik dari peralatan bedah lainnya.

3. Teknologi Kejut Efektivitas Tinggi (Biphasik)

Bentuk gelombang Biphasik memberikan kejutan yang kuat dan efektif pada tingkat energi yang lebih rendah daripada teknologi lama. Hal ini penting untuk meningkatkan tingkat keberhasilan kejutan pertama dan meminimalkan kerusakan miokard, yang menjadi perhatian utama pada pasien bedah yang sensitif.

4. Pemantauan Penyelamatan Jiwa Terintegrasi (Monitor & EKG)

Perangkat berfungsi sebagai Monitor Defibrillator lengkap. Ini menyediakan pembacaan EKG (elektrokardiogram) waktu nyata, yang memungkinkan dokter untuk langsung mendiagnosis irama pasien (misalnya, VF, VT) sebelum, selama, dan setelah kejutan. Integrasi ini memastikan pengambilan keputusan yang cepat dan penilaian pasien yang berkelanjutan dalam pengaturan dengan tingkat keparahan tinggi.

Parameter Teknis Monitor Defibrillator Biphasik Bedah:

Penggunaan Monitor Defibrillator Biphasik Bedah

1. Ruang Operasi (OR) / Ruang Bedah

• Tujuan: Untuk mengobati henti jantung mendadak (SCA) atau melakukan kardioversi tersinkronisasi terkontrol selama atau segera setelah prosedur bedah. Ahli anestesi dan ahli bedah memerlukan akses langsung dan kontrol manual penuh.

2. Unit Perawatan Pasca-Anestesi (PACU) / Ruang Pemulihan

• Tujuan: Untuk memantau pasien yang bangun dari anestesi, karena mereka berisiko lebih tinggi mengalami aritmia jantung atau ketidakstabilan. Monitor menyediakan pemantauan EKG berkelanjutan dan siap untuk defibrilasi manual segera.

3. Unit Perawatan Intensif (ICU) / Unit Perawatan Kritis (CCU)

• Tujuan: Digunakan sebagai bagian dari toolkit resusitasi, sering disimpan dengan mudah tersedia di kereta dorong darurat. Perangkat ini memungkinkan perawat dan dokter untuk melacak perubahan halus dalam irama EKG dan memberikan terapi listrik terkontrol segera jika diperlukan.

4. Departemen Gawat Darurat (ED) / Pusat Trauma

• Tujuan: Untuk stabilisasi dan resusitasi pasien yang sakit kritis dengan cepat. Monitor dan printer terintegrasi sangat penting untuk membuat diagnosis cepat dan memberikan dokumentasi pasien segera.